Dzikir Hati
Keajaiban Dzikir
Dzikir hati menjadi tenang; Seorang ulama tafsir yang bernama Ismail Hakki (w. 1137/1725M) dalam Tafsirnya Ruh al-Bayan, Berkata;
‘Adapun apa yang dikatakan oleh sebagian Ulama besar yang menyatakan bahwa berzikir dengan kalimat ‘Laa ilaaha illallaah’ lebih utama daripada kalimat ‘Allah-Allah’ dan ‘Huw-Huw’ dilihat dari kandungan kalimat tersebut yang meliputi ‘Nafi (penolakan dengan ungkapan ‘tiada sembahan yang layak) dan ‘Itsbat (peneguhan ‘kecuali Allah) hal itu akan menambah ilmu dan pengetahuan bagi pemula (mubtadi). Cahaya kalimat Tauhid tersebut menjadi cermin jiwanya sehingga sampai kepada ‘Allah-Allah’ akan menerangi hati dengan cahayanya sehingga akan menyampaikan kepada wilayah ‘ruh. Dan kalimat ‘Huw-Huw’ menyembabkan penampakan (tajalli) ruhani sehingga sampai kepada wilayah ‘sir (alam rahasia).
Dzikir Hati Jadi Tenang;
‘Zikir wilayah nafsu; dengan bezikir (Laa ilaaha illallaah), Allah akan memberikan kesadaran dan penyesalan terhadap kekurangan diri dan keinginan untuk memperbaiki hal-hal penting yang pernah ia tinggalkan. Itulah nafsu lawwamah yang menggiring pemiliknya kepada keburukan yang ia ketahui.
‘Zikir wilayah nafsu; dengan bezikir (Laa ilaaha illallaah), Allah akan memberikan kesadaran dan penyesalan terhadap kekurangan diri dan keinginan untuk memperbaiki hal-hal penting yang pernah ia tinggalkan. Itulah nafsu lawwamah yang menggiring pemiliknya kepada keburukan yang ia ketahui.
‘Zikir wilayah hati; dengan berzikir (Allah-Allah), hatinya akan bolak-balik, terkadang ia tenang kepada kebenaran dan tenggelam dalam ketaatan serta menikmati kelezatan beribadah. Itulah yang dinamakan jiwa yang tenang (muthmainnah). Karena tentram dalam menjalankan perintah Allah yang diwajibkan atasnya.
Zikir wilayah ruh; dengan berzikir (Huw-Huw), adalah kondisi yang jiwanya telah nyaman dalam beribadah kepada Allah, mengingat-Nya, merasakan kelezatan bersyukur kepada-Nya.
Sumber Rujukan;
Hadiqah Riyahin, Syekh Muhammad Fathurahman, M.Ag (Mursyid Tarekat Al-Idrisiyyah)
0 Response to "Dzikir Hati"
Post a Comment