LARANGAN MENULIS HADIS

larangan dan perintah

 

Alasan larangan penulisan hadis di zaman Nabi

Sebenarnya tidak ada yang meragukan atas kebenaran sahabat dan tidak ada sesuatu yang meruntuhkan keadilan mereka. Pemicu timbulnya pemalsu hadis di masa itu adalah orang-orang munafik yang ada disampingnya, merekalah yang menjadi pemicu munculnya peraktek-peraktek kemunafikan. Karena itu tidak menutup kemungkinan, ada di antara mereka yang berdusta dengan kedok menyandarkan kedustaan itu kepada Rasulullah saw. Boleh dikatakan, kedustaan dikala itu bersipat duniawi, tidak ada kedustaan dalam urusan agama yang disandarkan kepada Rasulullah.

Alasan larangan penulisan hadis pada masa Rasulullah;

-        Masyarakat Arab pada saat itu sangat berpegang terhadap kekuatan hapalannya,

-        Kurangnya pasilitas untuk mencatat.

-        Posisi qur’an dikala itu, belum di bukukan sehingga,ada kehawatiran tercampurnya Qur’an dengan sunah.

Hadis larangan menulis hadis nabi

لا تكتبوا شيئا عنى إلا القران, ومن كتب عني شييا فليمحه

Janganlah engkau mencatan sesuatu dari-Ku kecualai al-Qur’an, apabila ada seseorang sahabat yang mencatan sesuatu dari-Ku maka hapusalah

Hadis anjuran menulis hadis

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَزِيدَ الْوَاسِطِيُّ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أَسْمَعُ مِنْكَ أَشْيَاءَ أَفَأَكْتُبُهَا قَالَ نَعَمْ قُلْتُ فِي الْغَضَبِ وَالرِّضَا قَالَ نَعَمْ فَإِنِّي لَا أَقُولُ فِيهِمَا إِلَّا حَقًّا

Sesungguhnya aku mendengah sesuatu dari engkau, apakah aku harus menulisnya, maka Rasulullah berkana; 'ya’ aku berkata; meski dalam keadaan marah dan ridha, Rasulullah berkata; sesungguhnya aku tidak akan berkata dalam kedadaan apapun kecuali kebenar.

Maksud larangan Nabi menulis hadis, pada waktu itu posisi Qur’an belum dibukukan. Sehingga, hawatir hadis bercampur dengan al-Quran, posisi sahabat yang umi (bodoh). Secara umur rarangan ini ditujukan kepada orang yang kuat hafalanya, adapun orang umi dianjurkan untuk membaca dan menulisnya kembal, akan tetapi orang yang banyak lupa, tidak kuat hafalanya dilarang menulis hadis.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

100 Undak Usuk Basa Sunda dan Contoh Kalimatnya

Rumus Melacak Hadis dengan Miftah Kunuz al-Sunnah

Unsur Unsur Hadits (Rawi Sanad dan Matan)